Senin, 14 Januari 2008

10 Hari Di Bali

Sangat menyenangkan memang mendapatkan kesempatan berlibur di Bali, luar biasa. Sebelumnya memang saya semangat sekali setelah mendapatkan tawaran dari lek untuk bermain ke Bali, walaupun ongkos berangkat saya sendiri yang bayar, tapi yang menjadi kebanggaan saya adalah tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini. Selain itu saya awalnya senang sekali karena uang saya yang tadinya untuk membayar uang wisuda tidak jadi dibayarkan, sehingga ketika lewat tempat pembelian tiket saya tidak piker panjang untuk membeli tiket sebesar 800 ribu rupiah.
Setelah berangkat saya diantarkan oleh Imron, ke bandara Soekarno Hatta, mendapatkan ujian ditilang polisi karena melanggar lalu lintas dan tidak punya SIM, akhirnya saya tinggalkan uang sebesar 150 ribu rupiah. Setelah di dalam bandara saya berharap bias shalat Jumat di masjid. Karena saya tidak melihat adanya masjid disekitar bandara, saya hanya melaksanakan shalat dzuhur. Setelah shalat zuhur, saya merasa lapar sekali, dan saya memutuskan untuk mampir warung disekitar moshola tempat saya solat. Waw fantastis harga makannya, hanya makanan semacam gule dipatok harga 20 rb. Dan minuman the secangkir seharga 5000 rp. Pengalaman mengesankan.
Setelah menunggu sampai asyar dan setelah ngobrol dengan beberapa orang dari Padang dan Medan ahirnya memutuskan untuk chek in waw ternyata banyar biaya nggak tahu untuk apa, katanya si operasional, sebesar 30000rp. Setelah menunggu 2 jam ternyata bagian operasi memberi laporan bahwa pesawat terbang molor stengah jam kemudian yaitu jam 7 malam, dan Alhamdulillah sebelum jam 7 ada pengumuman dari bagian operator bahwa pesawat bias diberangkatkan, dan kagetnya lagi saya bersebelahan dengan anak gaul cantik, kaya, saya sempat malu karena salah duduk, tidak sesuai kode yang ada ditiket. Selama dipesawat saya tidak bias tidur, karena saya bersebelahan dengan anak cantik, udah gitu aurat bagian belakang terlihat oleh saya, godaan yang luar biasa selama pesawat terbang. Saya hanya sempat menanyakan jam saja, karena suara didalam pesawat tidak terlalu terdengar.
Sesampainya dibandara tepat jam 11 malam waktu Denpasar Bali saya sudah dijemput oleh lek saya yang paling baik Asrorudin Wahid. Karena telat makan saya merasa pusing, dan akhirnya saya dibawa kewarung sate ayam di pasar Sukawati. Alhamdulillah. Sampai ditempat penginapan saya langsung solat dan tidur. 2 hari disini (tempat penginapan) saya belum keluar rumah, Karena saya merasa fisik saya lemah. Hari ke-3 saya diajak jalan-jalan oleh lek udin ke pantai Sanur, waw pakaian minim maaan,paha-paha mereka terlihat oleh saya, saying saya tidak bias mengambil gambar dari mereka maupun saya sendiri. Hari ke-4 dan 5 tempat penginapan terkena banjir yang lumayan besar. Banyak kursi-kursi lek Udin yang terendam oleh air. Kasihaaaan. Hari ke-6 karena brtepatan dengan hari Jumat saya khususkan untuk shalat Jumat di masjid Sukawati. Besok saya berencana jalan-jalan ke beberapa pantai di Bali. Kata Lek Udin juga katanya saya disewakan motor, tunggu saja besok.
Minggu13 Januari 2008 9.28 am
Sebenarnya saya ingin menulis/ mengetikkan cerita ini diawal tahun kemaren, tapi karena komputernya error, maka baru hari ini saya dapat menuliskan cerita ini.
Oh ya jadi setelah jumatan saya jalan-jalan sendiri ke Kintamani sampai sore, tapi saya tidak berani sampai ketempat tepat di wisata Kintamani, karena saya tidak kuat dinginnya cuaca disana, dan saya takut denga kabut yang ada disana, jarak 100 meter pandangan tidak kelihatan. nah sabtunya saya jalan bareng sama Dayat, keliling sesore dan pulang jam 3 pagi keliling Bali. Ke Pantai Kuta, Pantai Sanur dan yang tidak bisa saya lupakan adalah saya diajak ketempat remang-remang. Tapi jangan salah paham dulu, Cuma survey, nggak nyobain, tapi dirayu juga si ma PSK2 sana. Setelah pulang dari muter2 dan ketemu ma Komang dan Gus Adi, sekitar jam 3 pagi kami menuju ketempat penginapan, dan mampir dulu di Pasar Sukawati beli bubur kacang ijo. Setelah itu kami beli ikan untuk dibakar. Dan setelah bakar ikan saya tidur sampai siang. Setelah hari Senin saya pinjem motornya Sondong, saya berangkat ngambil Loundry saya di deket Pasar Sukawati dan beli oleh2 dari sana, diantaranya makanan brem, kacang dan kaos Bali. Tapi yang tidak bisa saya lupain adalah ukuran kaos yang saya beli semua berukuras S padahal rencana saya pengen bawain buat Saudaraku yang gede2 (Aulia, Wimpi, Sri, Azis, dan Imron ). Setelah itu saya bersiap-siap kembali ke Tangerang, setelah dianterin ampe dideket bandara saya dimampirin ke Toko Joger, waow luar biasa, baru kali ini saya mendapatkan sebuah took yang pelanggannya berdesak-desakkan bahkan ngantri untuk beli kaos, tambah lagi kadang2 saya dengar ketika didalam toko, ada panggilan kepada pengunjung yang ditunggu sdrnya/ temannya diruang lobi, padahal tokonya saya lihat tidak terlalu besar. Setelah melanjutkan perjalanan ke Bandara Denpasar Bali, saya dibelikan makan Nasi padang oleh lek Udin, mesen sama ma lek Udin, yakni lauk kikil, waw harganya fantastis, Rp 50.000 berdua tambah 2 es jeruk. Setelah itu saya cek in, dan Alhamdulillah lancar, awalnya saya dapat tempat duduk ditengah2, tapi karena orang yang disampingku mau mengalah saya akhirnya mendapatkan kesempatan duduk didekat jendela pesawat. Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, saya aktifin kembali, hp saya, ternyata winda pengen ditelp, dan posisinya sedang berada di Total, nungguin saya, penasaran sama saya. Dan saya telepon beberapa menit, sambil menawar harga ojek, yang menawarkan harg 50.000 dan kena Rp 40.000. Sekian Cerita Balinya, lain kali saya berharap bisa jalan-jalan lagi berwisata kelilng Indonesia bahkan saya akan berusaha agar bisa berkeliling kebeberapa negara Amiiiin.

Tidak ada komentar: